bondan seloaryo (batu raja like this)

curcol

Kamis, 09 Juni 2011

hilangnya kepercayaan terhadap pemimpin

Pemimpin kita telah hilang kepercayaannya.
Masih teringat jelas ketika awal pekan kemaren,senin 13 des kita disuguhi pemberitaan melalui stasiun tv nasional bahwasanya unjuk rasa telah mewarnai negeri ini. Jogja dengan polemik keistemewaannya telah membuat geram masyarakat sekitar,dan ini telah ditunjukan dengan aksinya kemaren dalam keikutsertaan rapat paripurna yang digawangi oleh anggota DPRD DIY. setidaknya ada 4 putusan yang paling tidak, dapat mengakomodir aspirasi rakyat. salah satunya penetapan Sultan dan Pakualam sebagai gubernur dan wakil gubernur menjadi hal yang mutlak yang harus diperjuangkan warga jogja karena mereka telah menjadi symbol kebesaran rakyat jogja. Disisi lain dari kantor kemendagri melihat apa yang dilakukan warga jogja dalam memperjuangkan tuntutannya itu dinilai oleh gamawan fauzi, hanya 15rb demonstran saja belum dikatakan mewakili rakyat Yogyakarta yang sama-sama  kita ketahui penduduk jogja 3,5juta rakyatnya. Apa yang dilakukan rakyat jogja sepertinya akan diabaikan begitu saja oleh mendagri yaitu tetap dengan pemilihan bukan penetapan walaupun dari saya pribadi mendukung adanya penetapan. Sistem monarki yang menjadi sorotan pemerintah tampaknya telah salah dipahami, padahal kita juga tau adanya demokrasi sebetulnya bisa juga memunculkan dinasti-dinasti politik bila dalam penerapannya salah. Melihat hal seperti ini tampaknya akan lebih panjang persoalannya, entah sapai kapan akan menemukan titik temunya .faktor pemimpin yang harusnya menjadi suara rakyat kini mulai tidak diperhatikan lagi. Demokrasi yang diagungkan yang condong mengikuti bangsa barat sepertinya telah merasuki para pemimpin negeri ini walau secara historis telah sangat tampak apa yang seharusnya dilakukan pemerintah negeri ini. Tentunya karena sebagai bangsa besar kita punya budaya sendiri. Diwaktu yang sama,dikota lain juga terjadi unjuk rasa, seperti halnya dikantor kemendagri Jakarta. ribuan perangkat desa dari berbagai daerah mendatangi kantor menuntut agar pegawai perangkat desa segera diangkat menjadi pns sesuai dengan ketentuan undang’ yang telah diamandemenkan. Bahkan saking geramnya para demonstran yang telah tersulut emosinya karena tidak dapat menemui gamawan fauzi yakni sebagai menteri, mereka melemparkan baju yang menjadi seragam dalam bekerja hingga suasana kantor menjadi tidak kondusif dan berserakan. Pemerintah pusat sepertinya telah bertelinga tebal,kepetingan-kepetingan rakyat tak lagi diprioritaskan. Kita sebagai pemuda yang masih banyak belajar menancari identitas,tentunya harus ikut andil dalam memperjuangkan negeri ini. Penyakit kronis korupsi yang menjangkit para pejabat tinggi Negara tentunya menjadi sorotan tersendiri bagi kita. Korupsi tidak hanya semata dalam bentuk financial saja, kalau dosen korupsi waktu itu mungkin malah lebih sering, padahal itu hak kita sebagai mahasiswa. Ekspetasi kita dengan KPK sebagai pemberantas korupsi akan lebih terdukung apabila kita sendiri akan ikut berpartisipasi aktif denganya……

Video porno.
Kasus video porno yang menghebohkan sekitar 6 bulan yang lalu telah menyita banyak perhatian tak terkecuali dari saya pribadi. Video mesum yang terdakwanya salah satunya artis papan atas nazril  ilham atau lebih kita kenal dengan aril (vokalis peterpen) ini hingga saat ini belum terselesaikan juga. Disisi lain banyak kalangan menghujat kasus ini,mereka meminta agar aparat yang berwajib menjatuhkan hukuman yang seberat-beratnya dan sebelum itu juga, dari kalangan FPI meminta agar diadakan sidang terbuka padahal aril sendiri juga banyak mendapat simpati terutama dari para penggemarnya. pro aktif yang dilakukan FPI dalam menegakkan kebenaran  begitu sangat luar biasa menurut saya. tapi di lain hal saya menyorot dan yang sering saya lihat juga didalam media –media yang ada, FPI sebagai gerakan labih sering meyoroti hal hal yang berkaitan dengan aurat” terbuka atau seperti video mesum itu sendiri. Padahal kita ketahui bersama dinegeri ini banyak kasus, yang seharusnya ditangani lebih serius juga. Seperti halnya kasus korupsi yang menyeret nama petinggi Negara kita yang tentunya lebih mrugikan Negara.(desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar