bondan seloaryo (batu raja like this)

curcol

Senin, 11 April 2011

untuk kawan" perjuangan

Pemuda merupakan tonggak sejarah bangsa, ditangan pemudalah Indonesia berdiri dan dapat mendaulatkan kemerdekaan. Refleksi sumpah pemuda mengingatkan kita akan kokohnya pembangunan persatuan serta kesatuan dikalangan kaum muda pada saat itu. Sejarah telah menjadi bukti saat rezim orde lama yang dipimpin oleh ir.Soekarno dengan sistem pemerintahan terpimpinnya dan rezim orde baru yang dipimpin oleh soeharto lengser ditangan pemuda. 1998 menjadi bukti nyata dimana para mahasiswa bersatu melawan pemerintahan yang dianggap korup pada saat itu. aksi sejuta massa yang sebelumnya sudah direncanakan memang gagal terjadi, akan tetapi semangat pemuda dan gerakan-gerakan lainya yang sudah terlanjur kecewa dan sedemikian marahnya akan kondisi bangsa yang telah mengalami krisis multidimensi telah menyeret presiden soeharto lengser. Hal itu seolah menjadi klimaksnya ribuan mahasiswa yang menginginkan adanya pergantian kepemimpinan. Begitu luar biasanya semangat pemuda pada  saat itu,harusnya kita dapat untuk terus memperjuangkan cita cita pemuda saat itu yakni cita-cita reformasi yang sampai saat ini masih belum tercapai. Korupsi merupakan penyakit yang paling akut yang ada dikepemimpinan bangsa Indonesia saat ini. Bila kita empiriskan bersama antara pemuda khususnya mahasiswa sebelum reformasi dengan saat ini, kita dapat katakan sangat jauh berbeda. Kebutuhan dan pola pikir akan diskusi, membaca, ataupun berpikir tentang wacana  dirasa saat ini sangat menurun dikalangan mahasiswa. Mahasiswa sekarang cenderung kolektif dalam dunia hedonis mengikuti budaya barat atau yang sering kita dengar westernisasi. Pragamatisme seolah telah menjamur menggantikan idealism-idealisme yang harusnya melekat ada dipundak mahasiswa. Melihat keadaan yang seperti ini, ironis sekali memang ketika kita menanyakan apa seh keinginan-keinginan mereka setelah menyandang predikat mahasiswa atau lulus sebagai sarjana. Bagaimana mungkin seseorang cita-citanya dapat tercapai menjadi akuntan publik atau guru yang professional serta cita-cita tinggi lainnya tanpa mau berproses dan juga belajar dengan keras serta masih bermalas-malasan. Untuk itu sembari memperingati hari sumpah pemuda 28 oktober ini ,kita sebagai pemuda terutama yang masih mengeyam pendidikan perguruan tinggi sudah barang tentu menjadi kewajiban untuk terus memperbaiki negeri ini dengan hal-hal  positif yang kita dapat lakukan, karena bagaimanapun juga pemuda merupakan tokoh sentral dan juga agen perubahan suatu bangsa. Mahasiswa dalam dirinya seperti mengemas bom waktu yang suatu saat pasti meledak, meledak menghancurkan dirinya karena ketidakmampuannya mengkaji dan menggunakan ilmunya ataupun meledak menguncangkan  sistem melawan ketidakadilan seperti yang sudah terjadi 12 tahun silam saat bergulirnya reformasi. kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan didunia sekarang harusnya dapat dijadikan sebagai sarana penunjang untuk terus belajar dan  berpikir maju, bukan malah digunakan sebagai sarana pembelajaran negatif. Akademik yang baik dan pengalaman-pengalaman dari luar kuliah yang mumpuni mungkin saja dapat menambah hal-hal baru untuk menunjang menggapai masa depan. Tetapi hal itu juga belum cukup tanpa kita mau mengalami dan memperbaiki setiap proses demi proses yang ada.
Salam Dasyat (bondy_2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar